Terdampar Bahagia di Surabaya Tourist Information Center

18 dan 19 September 2012 lalu, untuk ketiga kalinya saya menginjakkan kaki kembali dan menghirup udara kota Pahlawan, Surabaya. Kali ini rekan seperjalanan saya adalah Clinton, adik bungsu saya.

Surabaya seperti Jakarta di kala musim mudik lebaran, ditinggal sebagian besar penduduknya untuk mudik dan pulang kampung. Sepi.

Perjalanan dari Surabaya akan berlanjut ke Bali, dan kami belum memegang tiket transportasi umum apapun. Pesawat? Tentu saja harganya melambung tinggi. Kereta api? Ya, ini memang tujuan utama saya, mecoba KA Mutiara Timur tujuan Banyuwangi yang menyediakan fasilitas lengkap sambung bis kelas eksekutif ke Denpasar. Tapi, seperti banyak wisatawan lainnya yang kami temui di Stasiun Gubeng, bahwa peruntungan high season tidak berpihak pada kami yang mencari tiket go show.

Akhirnya, kami pun memilih perjalanan malam hari dengan bis malam. Sisa waktu di hari Minggu di Surabaya kami pakai untuk berjalan-jalan. Jalan kaki kami biasa dihabiskan dengan melalui Jalan Walikota Mustajab, tempat Hotel kami berada, ke Jalan Gubernur Suryo hingga Tunjungan Plaza.

Pada malam Minggu kami sempat berhenti dan singgah di salah satu gedung yang menarik di Jalan Gubernur Suryo, Gedung Balai Pemuda. Di dalamnya ada Surabaya Tourism Information Center (TIC), tapi saat kami mecoba masuk ternyata sudah tutup. Maka, saat hari Minggu kami mencoba singgah lagi dan voila, kami pun disambut oleh seorang staf TIC yang ramah, Septiawan.




Dari situ kami mendapatkan banyak informasi tentang Surabaya, sayang sekali waktu kami tidak lama di kota yang cukup panas itu. Selain itu staf TIC tersebut sangat membantu dalam memberikan informasi transportasi ke Bali, setelah saya menceritakan ketidakberuntungan kami mendapatkan tiket KA Mutiara Timur. Ia memberi alternatif  mobil travel yang bisa menjemput kami di hotel, dan mencoba menghubungi beberapa tempat, namun hasilnya nihil. Maka untuk memastikan bis, ia pun menghubungi terminal bis Purabaya.

Karena belum membeli kenang-kenangan apapun, saya pun akhirnya membeli beberapa asesoris buatan pengrajin Surabaya di sini. TIC Surabaya selain menyediakan informasi tentang pariwisata/keturisan juga menyediakan bermacam-macam souvenir khas Surabaya seperti kaos kas Surabaya kualitas distro, asesoris wanita (gelang, kalung, anting), miniatur reog, dan sebagainya.

Kami pun mendapat jawaban atas keheranan kami akan keberadaan pemadam kebakaran di halaman Gedung Balai Pemuda. Bersebrangan dengan TIC (masih di kompleks Balai Pemuda) ada satu gedung lagi yang ternyata gedung pameran yang biasa juga disewakan untuk berbagai kegiatan, tahun lalu mengalami kebakaran, karena itu mobil pemadam kebakaran selalu stand by di halaman gedung.

Menurut saya bangunan tua Gedung Balai Pemuda, seperti yang dipakai untuk ruangan TIC haruslah dirawat dan dilestarikan. Jika sudah pernah ke tempat ini, pasti akan mengerti maksud saya. Belum lagi di dalam TIC terdapat satu piano tua dan mesin tik tua yang sangat antik.


Setelah mengambil barang dari hotel dan sempat makan dulu, karena bis Damri yang seharusnya mengantar kami ke terminal, seperti yang diinformasikan di TIC tidak kunjung lewat ke Jalan Gubernur Suryo, maka kami mencoba beberapa nomor telp mobil travel yang tadi dicatatkan oleh staf TIC untuk kami. Ternyata nasib mengantar kami untuk berangkat ke Bali dengan mobil travel, meskipun harga cukup melambung, dinaikkan seiring sedang Hari Raya. Dan, kami memilih untuk dijemput di TIC Surabaya.

Maka kembalilah kami ke komplek Gedung Balai Pemuda, dan bertemu staf yang sama yang sedang bertugas di TIC, yang kembali dengan ramah menyambut kami hingga kami dijemput.

Wow! Surabaya cukup membantu dengan menyediakan fasilitas TIC. Meskipun tidak mewah penampakannya, tapi sangat membantu adanya. Apalagi dengan disertai staf-staf yang ramah juga mengerti Surabaya secara khusus dan jawa Timur pada umumnya. Waktu operasional hingga malam, dan buka di saat hari libur sekalipun. Barvo!

Banyak yang terbantu dan merasakan manfaat TIC Surabaya, saya sempat mengintip dari komentar para pengunjung yang mengisi Guest Book, baik turis lokal maupun mancanegara. Sayangnya, TIC Surabaya belum memiliki fasilitas situs/website yang sebenarnya bisa membantu lebih banyak dan lebih mudah dalam memberi informasi wisata tentang Surabaya dan sekitarnya, hanya ada akun Facebook TIC Surabaya yang seperinya juga kurang maintanance.

Hendaknya setiap kota memiliki fasilitas seperti TIC Surabaya. Oh iya, informasi tambahan setiap hari Minggu di Balai Pemuda ada pertunjukan Reog Ponorogo. Satu lagi nilai tambah untuk pariwisata Surabaya.

Untuk yang hendak berjalan-jalan di kota Surabaya dan belum mendapat gambaran jelas untuk tujuan wisata atau informasi transportasi, silakan datang ke:
TIC Surabaya 
Gedung Balai Pemuda.
Jl. Gubernur Suryo15 Surabaya.
Telp : 031 5340 444

Comments

Popular Posts