Melintas Satu Jalan
Malam ini, aku kembali "cengeng". Seperti kerap, hal-hal kecil membuatku ingin menangis, yang seperti ini. Aku pulang dengan taksi, melintas Jalan Sudirman. Tiba-tiba, aku baru ngeh kalau di trotoar dekat arah Bendungan Hilir banyak penjual kaki lima (PKL). Sebenarnya, aku gak suka dengan PKL yang berjualan di sembarang tempat. Tapi, kali ini sanubari terusik. Ketika aku mengarah pulang dengan taksi, mereka masih berjualan.
Aku tadi berkerja di dalam gedung dan ruang ber-AC sedangkan mereka di pinggir jalan dengan menghirup debu kendaraan. Aku makan siang di mal, mereka entahlah, mungkin beli dari penjaja makanan atau bekal dari rumah. Mereka berjualan, dengan laba "seribu-dua ribu", hingga malam hari, pulang ke rumah yang entah di mana dan/atau seberapa jauh, entah milik sendiri atau menyewa.
Aku tadi berkerja di dalam gedung dan ruang ber-AC sedangkan mereka di pinggir jalan dengan menghirup debu kendaraan. Aku makan siang di mal, mereka entahlah, mungkin beli dari penjaja makanan atau bekal dari rumah. Mereka berjualan, dengan laba "seribu-dua ribu", hingga malam hari, pulang ke rumah yang entah di mana dan/atau seberapa jauh, entah milik sendiri atau menyewa.
Dan, aku jangan sampai lagi mengeluhkan hidupku. Memalukan!
Comments
Post a Comment