Selembar Kisah : Suddenly Famous


Ketika saya sedang membuka kembali Time Planner 2008 yang menjadi catatan kerja saya, tiba-tiba terbuka satu halaman catatan di belakang. Seperti tanggal yang tertera 21 Mei 2008, saat itu saya bersama seorang Klien sedang menunggu jadwal sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan *yang seperti kebiasaannya tidak bisa diprediksi mulai jam berapa walaupun sudah ditentukan pada sidang sebelumnya*. Untuk mengisi waktu, kami akhirnya sepakat untuk menyaksikan (baca:menonton) sidang di Ruang Sidang utama. Ternyata “si empunya kepentingan” cukup tersohor karena saat itu sedang sedang digugat cerai istrinya yang penyanyi dangdut, dan juga kasusnya tentang korupsi yang sedang menghangat *nasib: sudah jatuh tertimpa tangga*.
Kasus Pra Peradilan tidak banyak diketahui kalangan awam, sehingga Klien saya yang berada di sebelah bertanya dan saya (secara moral) tentu sewajarnya untuk menjawab dan menerangkan (untuk membuktikan bahwa saya adalah calon lawyer yang tahu soal Pra Peradilan dong). Dan tanpa kami sadari (dan gak berniat tentunya), si hakim terusik dengan komunikasi kami, yang tiba-tiba membuat semua mata berbalik memandang ke arah kami *tiba-tiba bintang sidangnya berubah LOL*. Muka *yang masih merasa tak berdosa* ini rasanya ingin dilempar jauh, mecoba-coba mencubit tangan sendiri *berharap ini mimpi* dan gak berani menatap orang lain *walau semua mata menatap*. Saat mengadu lewat sms pada seorang teman dia hanya menulis satu kata berikut dalam sms balasannya; “bego” *ya ampun kenapa sekarang pri bahasa sudah jatuh tertimpa tangga itu berpindah*.
Ini dia tulisan di halaman yang terbuka itu, tanpa dilebihkan atau dikurangi dengan bahasa curahan hati:

21 May ‘08
Hahaha,,, (masih layak buat ketawa ga ya?). Hari ini gw jadi terkenal di Ruang Sidang gara2 ditegor sama hakim. Katanya, kalo mau ngobrol ke luar aja. Gubrak,,, semua mata langsung memandang secara gw duduk di bangku kedua dari belakang & banyak wartawan cuz aku lagi nontong sidang Pra Peradilan kasus Al Amin Nasution. Hakimnya cewe’. Udah gitu ga berapa lama satu persatu cabs dari ruangan, giling juga nunggu gw ditegur dulu. Padahal kan ngobrolnya juga pelan2 dan ga sampe ganggu orang lain. Perasaan orang2 malah lebih ganggu coz bolak-balik keluar-masuk ruangan. Dan, sekarang isi Ruang Sidang tinggal ½ dari awal sidang tadi.
(Serius sejenak memperhatikan sidang…) Perasaan tuh hakim serius baca berkas sambil dengerin tanggapan pemohon Pra Peradilan, koq tadi bisa2nya dia tau gw ngobrol, apa karna gw lebih keren dari orang2 yang ada di Ruang Sidang ini? Tuh kan wartawan2 yang pada keluar masuk malah ga ditegor. Gapapa dehh,,, hikmahnya gw jadi terkenal.

Comments

Popular Posts