Mengunjungi Blanco di Ubud

Don Antonio Blanco, keturunan Jerman dari kedua orangtuanya, lahir di Manila pada tanggal 15 september 1912. Setelah lulus SMA dari Filipina, Ia melanjutkan sekolahnya ke Amerika setelah itu ia menjelajah Samudera Pasifik, kemudian ia menyinggahi Hawai, Jepang dan Kamboja, lalu berakhir di Bali, tempat ia menemukan jodohnya dan berdiam hingga mengakhiri hembusan nafasnya. Perjalanan hidupnya membuat Blanco menguasai banyak bahasa yakni Spanyol, Perancis, Inggris, tagalog, Bahasa Indonesia dan sedikit Bahasa Bali.

Blanco dikenal sebagai seniman atau pelukis. Mengapa ia sampai melegenda?  Kita bisa menyimak ‘sejarah’ Blanco di sebuah museum, di Ubud yang diberi nama sesuai dengan si seniman « Antonio Blanco ».

‘Don Antonio Blanco Museum' merupakan kompleks yang terdiri dari rumah tinggal keluarga Blanco yang memiliki taman burung pribadi, tempat sembahyang keluarga khas Bali, museum, dan galeri yang juga sebagai berfungsi sebagai workshop (kini dilanjutkan oleh putranya, Mario Blanco). Tempat ini menjadi salah satu pilihan destinasi para turis, baik lokal maupun asing yang berkunjung ke Ubud, Bali.

Masuk ke lokasi Museum setiap pengunjung dikenakan retribusi dan tidak boleh mengambil foto saat di dalam (bangunan) museum. Namun, menikmati lukisan-lukisan yang fantastik di dalam museum adalah suatu yang tak ternilai, ditambah kita bisa menikmati taman yang luas dan disuguhkan welcome drink yang menyegarkan.

Nah, seperti apa kira-kira keberadaan di dalam kompleks tersebut datang saja ke :

Blanco Renaissance Museum
Address: Jalan Campuhan, Ubud
Phone: (0361) 975502


Sedikit oleh-oleh saat saya berkunjung ke tempat tersebut saat libur lebaran tahun lalu terpampang dalam beberapa foto berikut.







Comments

Popular Posts