Mama Ikah Telah Tiada

Semalam, 'gak biasanya, gue tertidur sebelum tengah malam dan dengan lampu menyala. Setelah beberapa hari tidur sama nyokap, akhirnya gue tidur sendiri lagi. 

Seperti biasa, gue terbangun menjelang waktu sahur. Gue malas sahur, dan bahkan 'gak menyentuh ponsel yang sedang mengisi daya. 

Menjelang subuh, gue sudah terbangun. Belum imsak rasanya, tapi gue tetap malas untuk makan sahur. Sampai, akhirnya gue benar-benar bisa menghilangkan rasa malas dan 'bangkit dari kasur'.

Gue raih ponsel yang dicolok semalaman, dan membuka WhatsApp.

"Mama udah ga ada :("
"Aku ga punya mama lagi"

Uli, seorang teman baik, baru saja kehilangan sang Ibunda.

Sontak, gue semakin melek dan tertegun sesaat. Baru saja, dua hari ditinggal nyokap mudik lagi. Baru saja, dalam dua hari itu juga, gue dan teman dalam grup WhatsApp berisi lima empat teman mendapat kabar kalau Uli harus mudik dari Bandung ke Tasikmalaya karena Ibunya  medapat serangan stroke, komplikasi, lalu koma di hari berikutnya, dan kami teman-temannya memberi support.

Kalau saja gue bangun sahur, gue pasti membuka ponsel dan membaca pesan tersebut lebih awal, gue tentu bisa berdoa dan mencoba menghibur Uli lebih awal. Rasanya, sedih Uli menyelimuti gue pagi itu. Kalau saja Jakarta-Tasik bisa digapai dengan taksi atau bisa kerja 'semau gue', ingin gue langsung melaju, nyamperin Uli dan memeluknya.

Kabar Ibu Uli yang terbaring di ICU baru saja gue ceritakan kemarin pada Mama, Mama ikut prihatin, ingin menjenguk juga, tapi merasa gak kenal Ibunya Uli, dan lupa wajah Uli (maklum teman anaknya ini banyak).

Kelanjutannya, gue 'gak langsung bergegas mandi atau bersiap ke kantor. Gue bengong beberapa saat, terduduk lunglai di anak tangga. Andai ada Mama dekat gue, pengen gue peluk rasanya. 

Semoga Tuhan masih kasih gue kesempatan lebih lama untuk bersama Mama, kami berdua diberi kesehatan, sehingga sama-sama bisa merasakan quality time ibu-anak dan gue bisa membahagiakan orang yang sudah melahirkan gue. Amin.

Selamat beristirahat, Mama Ikah. Semoga Uli dikuatkan. 

Comments

Popular Posts