Paket Gorengan

Akhir pekan ini, masih dalam rangka kegiatan Ramadan, gue isi dengan kegiatan KKAB. "Sembako Ramadan", begitulah judul kegiatannya. Dengan dana sosial komunitas dan donasi yang terkumpul, kami membagikan sekitar 150 paket sembako dengan sasaran warga di pemukiman Lapak Samili, Pondok Aren, Tangerang Selatan.

Selesai kegiatan, kami panitia -tim KKAB-, buka puasa bersama di kediaman seorang teman. Selesai buka (puasa) bersama, makanan kotak menu buka puasa kami dan kudapan berbagai gorengan dan semacamnya masih tersisa.


Kotak-kotak makanan yang masih utuh, akhirnya dibawa teman untuk dibagikan ke 'sasaran' yang ditemui di perjalanan. Sementara kudapan satu plastik, gue bawa.


Di perjalanan gue sempat melihat seorang pemulung dengan gerobaknya saat macet, tapi sayang saat gue mau memberi kudapan yang sudah dipindahkan dalam kemasan yang lebih baik, mobil keburu melaju lagi.


Salahnya, memang kurang persiapan, sehingga berbagai gorengan dan lontong bercampur dalam satu kantong plastik transparan.


Untung saja mobil teman yang gue tumpangi berhenti di SPBU. Gue minta beberapa kresek setelah membeli es krim di minimart. Dalam perjalanan, gue rapikan dan bagi-bagi ke dalam kresek kudapan yang bercampur aduk tersebut dalam bagian yang masing-masing cukup seimbang.


Gue turun di depan sebuah mall. Sepanjang trotoar, sampai gue berjalan cukup jauh, gak menemukan 'sasaran' untuk gue berikan tiga paket kudapan-gorengan tadi. 


Di dalam mall, gue ke toilet dan sempat melihat petugas kebersihan toilet. Dari dalam bilik toilet, gue dengar ada suara laki-laki. Rupanya dua orang lelaki sedang memperbaiki salah satu toilet. Gue sudah berniat untuk memberikan paket kudapan yang gue bawa untuk mereka bertiga. 


Tak lama kemudian, gue berdiri di depan wastafel membesihkan tangan, petugas toilet memberikan sesuatu dengan yakin kepada gue. Ternyata, ponsel gue yang tertinggal di dalam bilik toilet.


Ya Tuhan, gue cuma memberikan -bisa dikatakan- kelebihan makanan. Tapi, ditukar dengan kembalinya ponsel yang tertinggal. Kadang, karma itu langsung datang? Atau, memang itu balasan karena gue selalu berusaha mengembalikan barang yang gue temukan juga?


Bonus untuk gue, yang bahagia mendapatkan ekspresi "Si Mbak" menerima gorengan dengan bahagia. FYI, kadang-kadang ada orang yang gak antusias dengan pemberian kita, apalagi cuma makanan semacam itu. :)


Well, intinnya, berusahalah jujur. Itu saja. Karena jujur akan berbalas baik. Percayalah, si petugas kebersihan yang mengembalikan ponsel gue yang tertinggal itu, pasti (akan) mendapatkan lebih daripada sekedar paket gorengan.

Comments

Popular Posts