Isi Hatiku

Duduk memojok di satu gerai kopi, kukenakan kacamata gelap seakan menghindari silau mentari. Sesungguhnya, aku hanya menutupi airmata yang tertahan. Tak perlu sesiapa tahu karena mereka mungkin bertanya namun tak akan pernah mengerti. Orang-orang seringkali menoleh, tapi tak sungguh berhati untuk kita.

Menyadari, akhirnya, meski sudah tahu, mereka yang terlalu disayangi seringkali menjadi mereka yang paling menyakiti.

Meski sulit, tampaknya diri ini harus merubah sifat kasih dan peduli. Goyah dari diri yang sebenarnya. Harus mulai peduli pada diri sendiri. Cukuplah pedulikan sedu sedan mereka yang tak ada saat diharapkan.

Aku hilang.. Aku yang dahulu akan menghilang.

Akan kucoba.


Lia Sirait | 12 Oktober 2014
Starbucks - Kota Kasablanka, JAKARTA

Comments

Popular Posts